Kamis, 26 Januari 2023

Bel listrik sederhana

 Anggota kelompok: 
Ai sofiah febrian (02)
Aqila azzahra (03)
Desta sevalandika (08)
Juliyana balqis n.a.p (17)
Mutiara tanjila (23)
Qiren Anggit nuraini  (25)


                    Bel Listrik Sederhana


  Bel listrik sederhana merupakan  suatu alat yang mampu menghasilkan suara dari adanya perubahan energi listrik menjadi magnet yang nantinya menimbulkan energi gerak yang berfungsi sebagai sumber penghasil suara.
Teori Elktromagnetik Maxwell  menyebutkan bahwa gelombang elektromagnetik terdiri dari medan listrik dan magnet yang berubah-ubah. Artinya, medan listrik dan medan magnet bisa jadi berada pada waktu dan ruang yang berbeda, tapi merambat dengan frekuensi yang sama.

Cara Membuat Bel Listik Sederhana : 
Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan bel sederhana ini berasal dari barang-barang bekas yang mudah ditemui disekitar kita. Besarnya energi listrik yang diperlukan adalah berkisar dari 9 sampai dengan 18 volt. Jika energi listrik yang diberikan terlalu kecil maka bel listrik tersebut tidak dapat bekerja secara optimal atau bahkan tidak bekerja sama sekali. Namun jika energi listrik yang dialiri terlalu besar maka akan sangat berbahaya dan yang jelas bel listrik tersebut akan terbakar karena timbul energi panas yang berlebih.
Untuk membuat bel listrik sederhan, beberapa bahan dan peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:
  1. Satu lembar papan kayu (ukuran 30 x25 cm dengan ketebalan sekitar 1 cm). 
  2. Kawat tembaga berdiameter 1 mm, panjang sekitar 11 m. 
  3. Sebuah buah saklar sebagai peyambung dan pemutus arus 
  4. Sebuah baterai 9 volt atau adaptor yang memiliki rentang tegangan 9-18 volt. 
  5. Sebuah paku besi 9 inci (paku usuk). 
  6. 10-15 buah sekrup kecil atau paku kecil (paku triplek) secukupnya.
  7. Lembaran aluminium dari bekas kemasan minuman kaleng.
  8. Sepotong kayu berukuran batang spidol besar (atau sekitar berdiameter 1-1,5 cm). 
  9. Sebuah sekrup berukuran 1,5 inci. 
  10. Sebuah buah bel atau lonceng. 
  11. Selembar pelat besi tipis ukuran 1x15 cm
  12. Selembar pelat baja tipis ukuran 1 x 7 cm (cutter bekas)
Sedangkan alat yang dibutuhkan dalam pembuatan bel listrik yaitu: tang, palu, obeng minus dan plus ukuran kecil, pisau kecil/pisau lipat, gunting, solder beserta tinolnya, mistar dan pensil. Berikut ini gambar bel listrik sederhana yang akan dibuat.

Langkah-langkah pembuatan :

1. Pembuatan kumparan
Langkah pertama yaitu dengan membuat kumparan yang nantinya berperan sebagai sumber medan magnet.

Caranya dengan melilitkan kawat tembaga ke paku paku ukuran 9 inci. Atau silakan sesuaikan banyaknya lilitan dengan kebutuhanmu.

Jumlah lilitan minimal untuk membuat kumparan dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm pada paku 9 inci dan sumber tegangan 9-18 volt yaitu sekitar 200-300 lilitan.

Jika ingin menghasilkan medan magnet yang lebih kuat, kamu bisa menambah jumlah lilitannya, namun daya listrik yang dibutuhkan akan lebih banyak.

2. Pembuatan pemukul bel 

Lempengan baja akan digunakan sebagai pegas dan lempengan besi sebagai lengan pemukul.

Untuk dudukan yang nantinya menjadi tempat pemukul lonceng menempel di papan.

Dudukan dibuat dari besi siku-siku tipis atau bisa dibuat dari membengkokkan lempeng besi.

Pasang siku-siku tersebut ke papan dengan sekrup atau bisa dipaku, gunakan beberapa buah sekrup agar lebih kuat.

Kemudian satukan lempengan baja dan lempengan besi pemukul ke dudukan dengan menggunakan sekrup, agar lebih kuat maka bisa mensolder keduanya ke sekrup agar lebih tahan.

Kemudian solder kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung pada interuptor (sekrup berukuran 1,5 inci).

3. Proses perangkaian 


  1. Siapkan papan sebagai tempat menempel semua komponen yang akan dirangkai.
  2. Pasang baterai atau sumber daya lain dekat dengan saklar, dan sambungkan sumbu positif baterai ke saklar dan negatif ke kumparan.
  3. Tempelkan kumparan yang sebelumnya sudah dibuat ke papan. Kamu bisa menempelkan dngan menggunakan penahan yang dibuat dari lembar alumunium dari kaleng bekas minuman.
  4. Dan potong dan lipat, kemudian simpan aluminum tersebut di atas kumparan dan paku atau sekrup yang tiap ujungnya ke papan.
  5. Pasang paku yang lebih kecil sebagai interuptor dengan menggunakan penahan yang terbuat dari kayu.
  6. Sekrup atau paku penahan tersebut agar kuat menyatu bersamaan dengan papan, dan solder kawat tembaga dari saklar ke interuptor.
  7. Pasang saklar di dekat baterai, lalu solder kawat tembaga untuk menghubungkan saklar dengan baterai.
  8. Kemudian pasang pemukul di dudukannya.
  9. Terakhir pasang bel atau lonceng di tempat yang bisa dijangkau oleh pemukul ketika bergerak oleh tarikan medan magnet.

Atau cara yang mudah yaitu:

  1. Langkah pertama yaitu dengan pembuatan kumparan sebagai sumber medan magnet. Kumparan dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada paku ukuran 9 inci. Banyaknya lilitan bergantung dari kebutuhan. Jika ingin menghasilkan medan magnet yang kuat tapi membutuhkan energi listrik yang sedikit lebih, maka lilitan dibuat lebih banyak. Jumlah lilitan minimal untuk sumber tegangan 9-18 volt dengan bahan kawat tembaga berdiameter 1 mm untuk paku 9 inci yaitu sekitar 200-300 lilitan.
  2. Di bagian lempengan baja yang berfungsi sebagai pegas pada saat bekerja dan lempengan besi sebagai lengan pemukul, lalu disatukan menggunakan sekrup kecil. Sebaiknya sekrup yang digunakan berjumlah 2 buah supaya lebih kokoh. Di bagian tersebut kemudian dilakukan penyolderan antara kawat tembaga yang berasal dari kumparan dengan lempengan baja yang terhubung ke interuptor atau sekrup berukuran 1,5 inci.
  3. Di bagian kumparan, ujung paku 9 inci diberi penahan agar kumparan tidak bergeser saat didorong oleh lempengan besi. Penahan berupa lembaran aluminium yang dilipat-lipat dan dipasang vertikal dengan pemakuan untuk melekatkan di papan. Penahan ini bisa dibuat dari bekas kemasan minuman kaleng yang terbuat dari aluminium.
  4. Pasang baterai dekat dengan saklar, lalu sambungkan sumbu negatif baterai dengan kumparan, dan sumbu positif dengan saklar.
  5. Bagian dudukkan lempengan baja dan besi, tahap pemasangan diawali dengan melekatkan lempengan di dudukkan kemudian dilanjutkan pemasangan ke bidang papan. Pemasangan dalam papan bisa dilakukan dengan menggunakan sekrup sebanyak dua buah. Pastikan dudukan kayu terpasang dengan kuat, dan tidak goyang.
  6. Tempelkan paku yang sudah dililitkan tembaga (kumparan) di bagian atas. Agar tidak bergeser kumparan diberi penahan yang terbuat dari seng atau juga bisa menggunakan kaleng bekas minuman. Penahan dipasang di kedua ujungnya. Supaya lebih kuat penahan ini disekrup bersatu dengan papan landasan.
  7. Untuk paku yang berfungsi sebagai interuptor dipasang dengan menggunakan penahan yang terbuat dari kayu. Sekrup penahan tersebut agar menyatu dengan papan landasan. Solder kawat tembaga yang menghubungkan interuptor dengan saklar.
  8. Letakkan saklar dekat dengan baterai solder kawat tembaga yang menghubungkan saklar dengan baterai, dan yang menghubungkan saklar dengan interuptor.
  9. Pasang bel atau lonceng dekat dengan pemukul, satukan dengan papan landasan.
Cara kerja bel listrik:

Setelah bel berhasil dibuat maka cek kembali bagian-bagian yang mungkin masih kurang dan langsung saja diperbaiki.

Saat saklar ditekan (dalam keadaan on) sampai menutup rangkaian yang sebelumnya telah di hubungkan ke sumber arus listrik (baterai atau adaptor), arus listrik mengalir dari sumber arus listrik menuju interuptor atau sekrup pada batang kayu melalui kawat tembaga.

Lalu arus dilanjutkan menuju ke lempengan baja dan selanjutnya menuju ke kumparan atau paku yang dililitkan kawat tembaga.

Adanya arus listrik yang mengalir lewat kumparan mengakibatkan paku berubah menjadi magnet dan menarik lempengan logam atau besi tipis yang dilekatkan pada lempengan baja.   Di lempengan logam atau besi ini lalu dilekatkan dengan lempengan besi yang berfungsi sebagai pemukul bel.

Tertariknya lempengan logam beserta lempengan baja mengakibatkan kawat pemukul bergetar dan memukul bel atau lonceng hingga berbunyi.

Di saat yang sama hubungan lempengan baja dengan interuptor terputus sehingga arus listrik berhenti mengalir. Dengan berhentinya arus listrik menyebabkan paku kumparan kehilangan sifat magnetnya. Hasilnya, lempengan baja kembali ke posisi awal.


Lempengan baja akan kembali terhubung dengan interuptor dan arus listrik juga akan mengalir, sifat magnet pada kumparan muncul kembali.


Demikian seterusnya sampai saklar dimatikan atau dalam kondisi off.


Kumparan Elektromagnetik yang tidak dialiri oleh arus listrik akan kehilangan medan magnetnya sehingga tidak mampu untuk menarik Armature.


Armature yang lepas tersebut akan mengayun kembali pada posisi semula dan Interuptor menjadi terhubung kembali sehingga arus listrik bisa mengalir lagi pada Kumparan Elektromagnet untuk menarik Armature.


Itulah siklus proses yang berulang-ulang kembali dengan cepat dalam hitungan detik sehingga akan menghasilkan suara yang berkesinambungan atau secara terus menerus.


Dan suara atau bunyi Bel Listrik ini akan terhenti apabila Switch (S1) dimatikan.

Kegunan Bel Listrik:  

tanda peringatan 

- penanda kedatangan kereta 

-sebagai bel rumah 

-sebagai bel sekolah

KESIMPULAN :


Bel listrik sederhana merupakan sebuah alat yang bisa menghasilkan bunyi dengan menggunakan gaya elektromagnetik.

Bel Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electric Bell yaitu sebuah alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi suara dengan menggunakan prinsip elektromagnetik.

Untuk alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam membuat bel listrik sederhana ini berasal dari barang-barang bekas yang umumnya bisa ditemukan dengan mudah di sekitaran kita.

Pada umumnya bel listrik berfungsi untuk isyarat dalam memberi peringatan atau informasi bagi pengguna. Pada fungsi sederhananya dalam kehidupan sehari-hari, Bel Listrik Sederhana ini sering digunakan sebagai bel rumah dan bel sekolah.


that's enough of the information that we convey, hopefully it's useful..

3 komentar: